Sabtu, 09 Januari 2016

games of life

kehidupan adalah suatu taman bermain manusia yang diciptakan tuhan untuk kita bersenang senang..
dan permainan baru itu datang ketika aku di cap, ditandai, digaris bawahi, distabilo, dibold, sebagai orang yang

SEKULER

dua tahun yang lalu sebelum kehidupanku berjalan unik, ibadah jalan terus.. hampir tanpa putus, menjalankan militansi agama pada waktu itu, bukan untuk tuhan tapi untuk dia yang dulu masih di belakang agak ke kiri sajadahku~

oh iya tentang sekuleritas

Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sekularisme

terimakasih wikipedia

tak jauh dari masalah alas kaki jaman sekarang...PASANGAN
terimakasih tuhan saya sudah disadarkan dengan diri saya yang menggelikan itu dulu, yang terlalu polos untuk terjerembab dalam permainan licikmu.. menjauhkanku darimu tapi mendekatkanku pada dunia, melupakanmu untuk menikmati dunia walaupun tanpa disentuh..
ketika itu cinta serasa selembut cuitan felixsiauw dan semerdu lantunan tere liye
yang tanpa disadari membentuk benteng besar untuk membendung perkembangan akal logika yang engkau telah buat ini ya tuhan..
mematikan jalur perkembangan dari banyak sisi, dan menulikanku dari lantunan indah kecupan lembutMu di leherku, merinding rasaku membayangkannya..
semua itu berbalik lucu ketika dipertemukan sarana berkembang tanpa batasan masalah, dengan rumusan masalah yang selalu bercabang tanpa ampun, kardus ini tidak hangat tidak dingin dan tidak berisi cinta, kardus ini mengajarkanku untuk menjadi manusia, mengenalkanku pada jatidiriku sebagai seorang samurai,,
mengenalkanku pada pedang, walaupun aku memilih pedang dengan mata terbalik agar aku tidak melukai orang lain, tapi kadang aku harus memotong leher mereka untuk mengenalkannya padaMu kekasih dengan cumbuan maut, aku tidak keberatan berbagi peraduan kita dengan mereka, untuk mengisi kekosongan rasa mereka agar tidak melulu lecet termakan usia.

sekarang bukan wilayahku untuk memintamu agar pujian sekuler itu tidak datang untuk keduakalinya, aku sudah merasakan sakit hati yang sangat parah semacam memakan kulit durian saat sariawan dan gigi geraham atas belakang tumbuh. itu sudah daerah administrasi orang lain yang akan atau baru saja mengecap rasa yang sama..
aku sangat bersyukur dan menghargai permainan kemarin.. bersiap untuk permainan selanjutnya..

yang aku yakini sekarang adalah buah hati tidak akan mati sebelum berkembang bila terhalang kondom*, begitu pula perkembangan yang tidak akan tercipta bila terhalang batasan moral dan legal formal ktp manusia jaman sekarang..

*kecuali kondom bocor

Senin, 30 Maret 2015

petualangan bersama kekasih


di pagi itu kupandangi wajahmu yang berkilau berseri menantang mentari, menyibak kelabunya rindu dengan senyummu, memelukku erat dengan sinarmu yang sadis menjatuhkanku ke dalam cinta tanpa kurasa lara. gunung pun kudaki tuk menyambangimu, di pelupuk pagi ini kuingat selalu ronamu, memancar di puncak rasaku, menyisir longsongan pohon yang menerpa silih berganti, menerjang setiap daun yang menghalangi hanya untuk melihat senyummu sekali lagi..



MANDALAWANGI – PANGRANGO
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala
cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
dan antara ransel2 kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas2 hutanmu, melampaui batas2 jurangmu
aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966
soe hok gie


eksotisme panorama alam yang tak dapat ditolak oleh siapapun, tanah jawa bagian barat yang tak jarang orang menjamahnya tanpa ampun mengeksplore keindahan ciptaanNya. semacam oasis di padang tandus mengusik rohani di tengah kawah. seketika ku ingat namaMu kekasih menggetarkan seluruh bulu di badanku, seindah ini ciptaanmu tak ku kira keindahan dirimu cinta. 




Mungkin kamu harus tahu bahwa cintaku selalu jatuh seperti hujan, berulang kali tanpa henti kepada kata kedua dalam kalimat ini.




Dengan penuh keyakinan kutatap alam
Sejuta cinta yang akan kuserahkan
Telah dihidangkan di atas meja Sang Pencipta alam
Jangan lekas pergi atau menghilang
Nikmatilah dahulu anugerah kasih sayang
Alamku rusak, badaikan segera menerjang
Alamku hancur, kehidupan segera berakhir
Alamku musnah, tibalah hari kiamat
Alamku, alamku tetaplah kau bertahan di sana
Aku datang mendekat dalam kehidupanmu
Aku hadir merayu keagungan jiwa pengasihmu
Berusaha menahan hadirmu dalam duniaku
Alamku, alamku jangan pergi dari kehidupanku





 SEBUAH TANYA
“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
Selasa, 1 April 1969
soe hok gie



perjalanan ini menuntunku menujumu, petualangan ini selalu mengajariku untuk mengingatmu setiap waktu, mempelajarimu adalah suatu kehormatan untukku, terimakasih dan segala puji untukmu.

Minggu, 28 Desember 2014

seharusnya

selamat pagi mahasiswa..
menata pagi dengan tak berbuat apa apa, berharap tidak mengubah apapun agar tidak merusak apapaun, menjadikan dunia tanpa aksi dan reaksi, menghilangkan jatidiri dari sejarah dunia masa depan.ketika angin menggelayut di atas atap rumah, menjadikanku sadar seberapa reyotnya rumah ini. seketika membangkitkan kecanduanku akan nikotin yang katanya berbahaya untukku.
suatu pagi di hari minggu, di saat orang lain bersiap untuk menyambut ujian di esok hari, aku disini menyapa masa lalu yang cukup kelam, kesadisan dan pembantaian korban perang yang tak ternilai nyawanya. sudah lama tak meraih pena mencaci diri dengan tinta di kertas tua yang merana tak pernah tercoret "kotorilah aku tuan, ku hanya ingin kau mengukir ceritamu untuk menyempurnakanku, sehingga ku bisa menepati janjiku kepada tuhan" katanya. 
pagi yang cukup melelahkan untuk berpikir hari esok yang mungkin akan menjadi kelam menilik jumlah kehadiranku di ruang kelas pahlawan. tuhan, tuntunlah aku, aku akan rela dengan apa yang akan terjadi, ketika semua ini semu tetapi aku harus terus berusaha memerankan apa yang engkau kehendaki padaku, semua ini akan menjadi kehormatanku untuk mengabdi kepadamu tuan.
dengan sedikit demi sedikit coretan di kertas yang tadinya hampa. akan kutelurkan semua embrio di dalam pikiran yang akan menetas menjadi ide ide revolusi dan harapan untuk mengubah yang tetap dan menetapkan apa yang berubah. terimakasih kepada inang ini untuk menjadikan dirinya media ku menulis sesuatu yang baru yang akan sedikit kuungkap adalah perasaan tertinggal selalu kala maut memisahkan dimensi yang tertinggal hanya rasa yang tak terungkap. 

kekasih, sempatkah pikiranmu terbesit aku,
meraup kenangan di masa itu,
ketika dekapanku masih kau balas erat ketika kecupanku mendarat menyalurkan kasih.
ketika maut menjemput kurasa sakit, perih dan pilu, ku kira inilah yang tuhan mau,
memanjakanku dengan meminjamkan kamu dan mendidikku keras dengan perjuanganku yang tak berpihak bahkan kadang melawan arus.
kekasih, asal kau pahami saja, ketika aku ditantang maut aku merasa bahagia,
ingatkah engkau yang kupercaya?
orang yang sangat beruntung adalah orang yang tidak dilahirkan
sedangkan orang yang cukup beruntung adalah orang yang mati muda
ketika orang yang sial adalah orang yang hidup cukup lama
walaupun tadinya ku tahu apa yang aku perjuangkan
sekarang semua itu semu ketika tuhan memintaku pulang
tanpa merasakan apapun dan perjuangan ini selesai
akupun tak sempat merasakan senja. pagiku ini sangat indah
walau banyak kabut yang turun sembari menerbangkanku ke atas.
menuju pada kebenaran yang ku impikan pada kehidupan
mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa
Yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan adalah dapat mencintai,
 dapat iba hati, dapat merasai kedukaan.
Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda.
Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta,
yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu.
Kalau kita telah kehilangan itu maka berkuranglah hidup kita
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu.
Kawan-kawan
Kuberikan padamu cintaku
Dan maukah kau berjabat tangan
Selalu dalam hidup ini?
manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru
akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku
dan antara ransel kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua
melampaui batas hutanmu, melampaui batas jurangmu
hidup adalah soal keberanian,
menghadapi yang tanda tanya “tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar
‘terimalah dan hadapilah
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku
Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali
kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
terimakasih telah mengijinkanku memukul bumi pertiwi ini
melancarkan tujuan perubahan ideal yang kuimpi
walau hingga kini tak kunjung tepi
kan kubantu menerjang karang
jenganlah kau berhenti hingga dermaga itu
atau berhenti sebelum karam
jangan mendustai kasih yang tuhan beri
mencari mati tanpa tau jalan yang tepat menujunya
teruskanlah tekad dan kobaran api kasih ini
tanpa kotak yang membatasi
ketika semua orang memiliki rangka tulang yang sama
berjuanglah nak untuk perang yang menunggumu di depan mata
merajut kasih dengan yang maha esa
tanpa melepas tangan saudara di sekitarmu
kau tau kau bisa berjalan cepat sendirian,
dan kau lebih mengerti berjalan jauh dengan dasar kepercayaan.

TERIMAKASIH SOE HOK GIE

Sabtu, 06 September 2014

what it meant to be~

ketika suatu cerita dimulai tuhan pasti sudah menuliskan bagaimana jalan, permasalahan dan lika liku dunia di dalamnya. tuhan itu ada, tuhan yang punya kuasa, yang "kagungan" alam semesta, yang membuat hamba merasa sekecil debu di alam semesta yang seluas tak terbatas, tuhan selalu berpesan untuk berjuang dan menggapai harapanmu dengan "cipta, rasa, dan karsa" untuk mendapatkannya, tuhan yang memberikan jalan mu untuk mengembangkan dirimu, sebagaimana hamba dilahirkan dan ditakdirkan oleh tuhan untuk berkembang seluas mungkin, melampaui batas pemikiran manusia pada umumnya, yang mereka tidak pernah menyadari bahwa dunia dan kehidupan itu tidak hanya seluas daun ganja, kehidupan ini lebih luas lagi, tidak hanya terbatas bentuk daun yang menjari tapi lebih luas lagi, kita umat di dunia ini hanya sebatas "kutu gajah angkasa", sebatas kutu pada gajah di alam semesta, betapa kecilnya kita ini, tanpa ada sesuatu yang bisa dibanggakan dan disombongkan, apa yang kamu rasa lebih ternyata manusia lain bisa melakukan lebih, apa yang kamu rasa kurang ternyata manusia lain juga banyak yang lebih kekurangan dibanding kita, tapi yang maha itu tetap tuhan, bagian dari kesempurnaan dan keseimbangan dunia, titik nol dari segala benda duniawi, sebenarnya semua manusia itu punya potensi untuk melakukan hal yang tak masuk akal, melakukan hal aneh yang manusia lain yang tidak bisa membuka potensi dirinya ini jadi terkesima, tapi apa gunanya pengakuan dari orang lain ketika anda tidak dapat merasa terakui oleh diri sendiri, kunci dari semua ini adalah kepercayaan pada anugerah tuhan yang DIA telah titipkan kepadamu wahai umat :)

dari sinilah cerita dimulai, beberapa tahun belakangan ini aku mengenalmu sebagai wanita yang luarbiasa, yang dikirimkan tuhan untuk aku, aku mengira tuhan menitipkan mu padaku untuk waktu yang lebih lama,. ternyata tuhan memiliki kehendak lain, tuhan menitipkan mu padaku di waktu yang sangat singkat itu untuk memberikanku banyak pelajaran, untuk memberikanku banyak pengalaman untuk kehidupanku kelak di masa yang akan datang, sadar ataupun tidak "anda adalah kurikulum terindah yang pernah tuhan berikan kepada saya", saya bersyukur terhadap tuhan karena telah memberikan tahun tahun menyenangkan untuk dijalani bersama anda,walaupun pada awalanya memang kisah ini tidak selancar apa yang saya inginkan, tapi di dalam kisah ini banyak hal yang saya akan bagi dengan manusia lain tentang pengalaman saya untuk mereka menjalani hidupnya dengan lebih baik, semoga di waktu yang akan datang tuhan mempertemukanmu dengan orang terbaik yang anda butuhkan bukan yang anda inginkan tapi itu pasti akan terjadi :)

maaf ketika cerita yang sangat sempurna itu cuma ada di nirwana sana ketika keceriaan segala umat tersirat melupakan penderitaan tanpa ada resah dan gelisah.
maaf jika saya tidak bisa memenuhi ekspektasimu untuk menghantarkanmu sampai ke surga yang sama denganku
maaf jika selama ini saya terlalu banyak menuntun tanpa memberikan makna sebenarnya tentang maksud saya kepada anda.
maaf ketika saya terlalu banyak bicara dan kadang berhenti bicara sejenak untuk merasakan hatimu
maaf karena saya belum bisa dan belum layak memberimu sesuatu yang lebih dari semua ini.

perasaan sedih pasti ada, rasa sakit pasti tercipta, tapi tuhan memberi jalurku untuk tidak hanya berhenti disini, hidupku masih harus berjuang dengan segala peluh di badan,beliau akan memberikan hambanya ini banyak pengalaman untuk hidup, beliau akan menambahkan ilmu untuk menyiapkanku di waktu nanti, beliau akan menaikan tingkatanku dengan cara beliau, "BELIAU BOLEH MENGGUNAKAN HAMBA UNTUK APAPUN YANG BELIAU INGINKAN" karena hamba diciptakan beliau pasti untuk sebuah tujuan, apapun peran saya di dunia ini, saya akan bersyukur dan menikmati saja segala resiko dan keindahan dunia ini sebagaimana yang tuhan gariskan kepada hamba, karena ketika kamu menilik kebelakang pasti kamu akan menyadari sesuatu..

telaah dengan baik apa yang ada pada post ini jangan ditelan mentah mentah, yang jelas tuhan hanya menitipkan rasa ini untuk dijaga, bukan untuk dimiliki dan terjerumus didalamnya :)